Rabu, 06 Januari 2010

Makalah Seminar Parenting

Seminar Parenting
Gedung Ibnu Sina RSIS Surakarta Lantai II
Surakarta, Sabtu 16 Muharrom 1431 H (2 Januari 2010 M)



Sekolah Yang Menyenangkan
Oleh: M. Fauzil Adhim

Perkembangan otak yang paling pesat terjadi pada rentang usia 0-8 tahun, baik secara fisik maupun intelektual. Delapan puluh persen perkembangan otak terjadi antara usia nol sampai dengan enam tahun. Selama rentang waktu tersebut, IQ anak dapat melonjak secara drastis jika memperoleh rangsangan yang tepat dari orangtua maupun pengasuh di day-care -kita menyebutnya TPA-dan play-group. Selanjutnya, peran strategis tersebut dipegang oleh guru TK dan SD kelas bawah, yakni kelas satu sampai dengan kelas tiga (itu sebabnya, perencanaan kurikulum TK perlu dikerjakan bersama dalam satu kesatuan dengan penyusunan kurikulum SD). Inilah masa paling penting untuk membangun budaya belajar. Jika pada masa ini anak sudah memiliki budaya belajar yang tinggi, anak akan mudah mempelajari kecakapan belajar (learning skills) pada periode berikutnya, yakni orientation stage, termasuk membangun orientasi hidup maupun orientasi akademiknya.


Jadi, yang perlu kita bangun pada masa awal perkembangan anak di sekolah adalah budaya belajar (learning culture). Bukan sekedar kebiasaan belajar (learning habit) dimana anak belajar karena sekolah memang menciptakan lingkungan akademik yang menuntut anak belajar, termasuk di dalamnya memberikan tugas-tugas. Setingkat lebih baik adalah munculnya kebiasaan belajar karena lingkungan akademik yang merangsang gairah anak belajar. Anak bersemangat di sekolah sehingga kegiatan belajar terasa menyenangkan.


Apakah sebenarnya semangat itu? Keterlibatan emosi saat melakukan suatu kegiatan sehingga kita merasakan situasi yang mengalir. Keadaan ini bisa terjadi karena hati kita yang gembira, peristiwa sebelumnya yang meluapkan perasaan positif, suasana yang menyenangkan, guru-guru yang mengajar dengan antusiasme yang menyala-nyala, rancangan lingkungan fisik sekolah yang menggugah, dan berbagai aspek lain yang mempengaruhi emosi saat belajar. Semakin tinggi keterlibatan emosi saat belajar, semakin efektif otak kita bekerja. Belajar seharian penuh, tetapi anak merasakannya seperti bermain. Asyik dan menyenangkan.


Sekolah yang menerapkan model belajar sehari penuh (full day), harus memperhatikan ini. Sekolah harus merancang kegiatan pembelajaran yang menyenangkan, antusias dan positif agar anak memiliki semangat menyala-nyala saat belajar. Jika tidak, anak bisa mengalami stress karena beban belajar yang melampaui “ambang kesanggupan mental”. Stress yang berlangsung secara terus-menerus bukan saja melemahkan kemampuan anak. Lebih dari itu, stress berkelanjutan merusak mental dan kepribadian.

Nah.,‘Alaa kulli hal, ada hal lain yang perlu kita perhatikan. Suasana belajar yang menyenangkan, guru-guru yang mengajar dengan penuh antusiasme dan rangsangan fisik sekolah yang menggugah memang mempengaruhi emosi anak. Mereka belajar dengan penuh semangat. Tetapi semangat yang meluap-luap hanyalah bekal awal. Perlu ada upaya terencana membangun motivasi anak -tidak terkecuali guru-sehingga melahirkan budaya belajar yang kuat.


Istilah motivasi sering jumbuh dengan semangat. Saya sendiri kadang menggunakan dua istilah tersebut secara tidak tepat. Jika semangat adalah keterlibatan emosi saat melakukan aktivitas, maka motivasi adalah alasan yang menggerakkan seseorang untuk bertindak. Semakin kuat motivasi seseorang, semakin menyala semangatnya. Artinya, motivasi merupakan salah satu faktor pemacu semangat anak. Semakin kuat motivasi, semakin menyala-nyala semangat dalam diri anak. Budaya belajar (learning culture) sangat dipengaruhi oleh kekuatan motivasi. Jika anak memiliki alasan yang kuat untuk bertindak, dan alasan itu mengakar dalam dirinya, maka ia akan memiliki energi untuk terus belajar. Semakin kuat ia membentuk budaya belajar dalam dirinya, semakin tangguh semangatnya menggali ilmu meskipun lingkungan sekeliling tak sebaik dulu. Ini berarti, kuatnya budaya belajar menjamin berlangsungnya kebiasaan belajar (learning habit) hingga jenjang pendidikan berikutnya, meskipun suasana belajar di jenjang tersebut tak sebaiknya jenjang sebelumnya. Inilah yang perlu kita sadari ketika ingin mengembangkan budaya belajar. Lingkungan yang mendukung memang sangat perlu. Guru-guru yang ramah, hangat dan bersahabat juga tak dapat ditawar-tawar. Begitu pula lingkungan fisik sekolah yang merangsang minat belajar, betapa pun sederhananya, sangat diperlukan.


Tetapi…Tanpa membangun motivasi intrinsik yang kuat, anak-anak itu bisa kehilangan gairah belajarnya -bahkan perilaku positifnya-begitu mereka memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Ketika masih berada di jenjang sekolah dasar, semangat belajarnya sangat tinggi dan prestasi akademiknya menakjubkan. Begitu memasuki jenjang pendidikan berikutnya, minat belajar ambruk dan perilakunya kurang terarah karena -misalnya-anak kecewa dengan sekolah barunya.


Pada kasus seperti ini, kita bisa menyalahkan jenjang pendidikan berikutnya. Tetapi sekolah sebelumnya, yakni SD, tetap ikut bertanggung-jawab atas kegagalannya membangun motivasi siswa. Keadaan ini bisa terjadi, antara lain karena pihak SD tidak bisa membedakan -atau sengaja tidak membedakan-antara kebiasaan belajar dan budaya belajar. Mirip sekali wujudnya, lain sekali hakekatnya.


Apa yang diperlukan untuk membangun motivasi intrinsik anak? Banyak hal. Yang sangat pokok adalah menanamkan keimanan yang aktif. Maksud saya, sekolah mengajarkan ‘aqidah kepada anak bukan hanya sebagai pengetahuan kognitif. Lebih dari itu, sebagaimana sifat ayat-ayat yang pertama diturunkan -secara umum ayat-ayat Makkiyah-menggerakkan mereka untuk bertindak karena Allah dan untuk Allah Yang Menciptakan. Sekolah menggerakkan jiwa anak-anak untuk meneguhkan diri bahwa shalatnya, ‘ibadahnya, hidupnya dan matinya hanya karena dan untuk Allah ‘Azza wa Jalla semata.Artinya, ‘aqidah yang kuat menjadi daya penggerak (driving force) bagi anak untuk bertindak dan menentukan arah hidup.


Agar guru mampu menanamkan keimanan yang aktif dengan ‘aqidah shahihah, tak dapat ditawar-tawar lagi ‘aqidah mereka juga harus kuat. Sedemikian kuatnya sehingga ketika berbicara, yang berkelebat dalam benaknya bukan sekedar teknik berbicara, tetapi sudah menyatu dalam dirinya kata-kata bertenaga yang menggelorakan motivasi anak-anak dan membakar semangat mereka untuk melakukan yang terbaik. Kata-kata ini mengalir setiap saat karena memang sudah menyatu dalam diri guru. Di luar itu, secara terencana sekolah dapat mengadakan kegiatan yang secara khusus dimaksudkan untuk membangun motivasi anak, baik yang bersifat harian, mingguan, bulanan, tahunan atau berdasar rencana kegiatan insidentil. Motivasi harian misalnya diwujudkan dalam bentuk kegiatan apel motivasi setiap pagi.


Selebihnya, guru perlu memberi tantangan yang cukup agar motivasi tersebut tertanam lebih kuat. Tanpa tantangan, anak tidak belajar hidup dalam “dunia nyata”. Apalagi jika mereka hanya kita besarkan dengan fasilitas, tanpa tantangan akan membuat mereka seperti ayam sayur. Bukan ayam kampung yang tak jatuh oleh panas dan tak tersungkur oleh hujan.


Artinya, harus ada keseimbangan antara fasilitas dan tantangan. Awalnya tantangan sederhana yang bersifat fisik, lalu secara berangsur kita hadapkan pada tantangan yang lebih memeras pikiran dan tenaga. Pada akhirnya, kita tumbuhkan pada diri mereka kepekaan untuk membaca tantangan bagi keyakinan dan ummat ini.
Wallahu a’lam bishawab. Masih banyak yang ingin saya perbincangkan, tetapi amat sedikit kesempatan. InsyaAllah lain waktu kita berjumpa lagi di ruang ini untuk berbincang tentang sekolah kita.

(Mohammad Fauzil Adhim, SchoolMarketing Yogyakarta).

Minggu, 03 Januari 2010

Seminar Parenting

AR-RISALAH ADAKAN SEMINAR PARENTING

Sebagai realisasi dari Sekolah Dasar Islam Terpadu dibidang kurikulum dan pelayanan pendidikan, serta meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan dalam menjalankan tugas guru serta orang tua dalam mendidik pura-putrinya, SDIT Ar-Risalah Surakarta telah mengadakan acara Seminar Parenting pada hari sabtu 2 Januari 2010. Tema seminar "Sinergi Pendidikan Anak di Sekolah dan di Keluarga" dengan pembicara tunggal Ust. M. Fauzil Adhim, S.Psi (Penulis buku dan Pengasuh Kolom Pendidikan Keluarga di beberapa Majalah Islam) bertempat di Gedung Ibnu Sina Lantai II RSI YARSIS Surakarta.

Pengunjung seminar yang kebanyakan kaum perempuan dari latar belakan pendidik mulai dari PAUD, TK, SD SLTP maupun SLTA serta wahasiswa dengan antusias mendengarkan paparan makalah yang disampaikan oleh Ust. M. Fauzil Adhim, S.Psi. Aula Gedung Ibnu Sina RSI YARSIS penuh sesak dipadai oleh pengunjung. Kapasitas tempat duduk yang hanya 350 kursi tidak mampu menampung pengunjung yang sampai 400-an orang.


Acara seminar parenting ini merupakan rangkaian Workshop yang diadakan oleh Yayasan dan SDIT Ar-Risalah Surakarta, mulai hari Jum'at 1 Januari 2010 berupa workshop Pengelolaan Kelas yang diikuti oleh seluruh Guru SDIT pusat Surakarta maupun cabang Miri dan Magelang. Workshop Pengelolaan Kelas disampaikan oleh Drs. Bandung Gunadi salah satu Kepala Sekolah SD Islam di Surakarta. Workshop ditutup dengan acara Seminar Parenting pada hari sabtu 2 Januari 2010 dibuka untuk umum.

Dalam paparannya Ust. Fauzil Adhim menyinggung tentang perlunya menciptakan kondisi pembelajaran di sekolah yang menyenangkan bagi peserta didik. Dalam kondisi pembelajaran yang meyenangkan akan lebih mengoptimalkan hasil proses kegiatan belajar mengajar.

Pembicara juga menyinggung tentang perlunya kerjasama antara pihak sekolah dengan keluarga dalam mencapai tujuan pendidikan anak. Keluarga dapat memberikan saran, kritik yang membangun kepada pihak sekolah atas proses KBM dengan mengefektifkan buku komunikasi. Motifasi intrinsik juga harus ditumbuhkan pada diri anak daripada motifasi ekstrinsiknya. Karena motifasi intrinsik akan lebih kuat pengaruhnya dibanding motifasi ekstrinsik pada diri anak didik.



Surakarta, 4 Januari 2010
Ketua Panitia


(Imam Muhtarom, S.Pd)

Kamis, 26 Maret 2009

SDIT AR-RISALAH DILANDA PUTING BELIUNG


Assalamu'alaikum Warohmatullahi Wabarokatuhu

Hari Rabu tanggal 25 Maret 2009 sekitar jam 20.30 WIB Kota Solo dilanda hujan badai disertai kilat petir menyambar-nyambar tiada henti selama kurang lebih 1 jam. Suasani ini semakin mencekam setelah aliran listrik dari PLN dimatikan untuk menjaga agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan. Dalam kondisi gelapnya malam turun hujan disertai angin yang berputar-putar dengan suara gemuruh diselingi kilat laksana pesta kembang api yang tiada berakhir.

Saat itu beberapa pengurus Yayasan Ar-Risalah sedang menggelar pertemuan di Kantor Yayasan di Kawasan Bangsren Makamhaji Kartasura. Sebelum pertemuan berakhir, hujan deras tiba-tiba melanda disertai dengan tiupan angin yang sangat kencang. Dengan terpaksa, pertemuan disudahi sambil menungu hujan reda. Alih-alih reda, justru hujan semakin hebat disertai kilat yang menyambar-nyambar tiada putusnya. Hal ini membuat Personil Yayasan yang ada di Kantor Yayasan hanya bisa berdo'a dan istighfar mohon pengampunan, keselamatan, dan diakhiri hujan badai kepada Allah Ta'ala.

Sungguh mencengangkan akibat dari hujan badai malam itu. Sepanjang Jalan Raya Tugu Lilin Pajang Lawiyan sampai kawasan Baron Surakarta, banyak baliho iklan besar, baliho Caleg dan Pohon yang tumbang diterjang angina Puting Beliung. Sepanjang Jl. Dr. Radjiman Solo macet total karena adanya pohon tumbang yang mengenai sebuah mobil yang sedang melintas. Sementara di kawasan Pasar Jongke Sebuah Baliho Raksasa roboh menimpa 2 buah mobil dan beberapa sepeda motor yang sedang parkir. Subhanallah, banyak warga Solo yang berkomentar baru kali ini menyaksikan hujan badai yang diiringi kilat yang sambung menyambung seolah tiada berhenti.

Setelah sampai dirumah masing-masing, pengurus Yayasan dikagetkan dengan kabar bahwa beberapa Pohon di Kampus I SDIT Ar-Risalah Laweyan tumbang dan salah satunya mengenai atap Gedung Kantor PKG Kota Surakarta. Dalam kondisi gelap gulita beberapa Pengurus Yayasan Ar-Risalah menyempatkan diri untuk mengecek kebenaran berita tersebut. Memang demikian adanya, ada beberapa genting yang berserakan dan hancur karena tertimpa pohon. Halaman Kampus I SDIT Ar-Risalah Surakarta dipenuhi dengan ranting dan dahan yang bertebaran dimana-mana.

Pagi harinya, seluruh Pengurus Yayasan Ar-risalah, guru dan dibantu murid-murid memotong dan membersihkan pohon yang tumbang agar Kampus I dapat dipergunakan untuk KBM lagi. Bahu membahu mereka memotong dan mengangkut ranting dan dahan yang selanjutnya akan dimanfaatkan untuk kayu bakar. Nampak kebersamaan saat ini antara Pengurus Yayasan, Guru dan Siswa SDIT Ar-Risalah. Kerja bakti ini mendapat apresiasi juga dari beberapa pejabat Diknas Surakarta yang pada kesempatan itu meninjau lokasi. Tak ketinggalan wartawan Solo Pos pun sempat menengok dan wawancara tentang kronologi terjadinya puting beliung di lokasi Kampus I.

Dimikian hebat kuasa Allah Ta'ala untuk menghancurkan buatan manusia, kita tidak berdaya sama sekali untuk dapat mencegahnya. Semoga kita senantiasa ingat akan kedhoifan (kelemahan) kita dan dihindarkan dari sikap sombong dan takabur. Tiada daya dan upaya kecuali dari Allah Ta'ala.

Wassalamu'alaikum Warohmatullahi Wabarokatuhu.

Jumat, 27 Februari 2009

Penerimaan Siswa Baru


Assalamu'alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh

SDIT AR-RISALAH SURAKARTA telah melaksanakan Penerimaan Siswa Baru Tahun Pelajaran 2009/2010. Pendaftaran dimulai tanggal 16 Pebruari sampai dengan 18 Pebruari 2009. Sedangkan tes seleksi dilaksanakan pada tanggal 25 Pebruasi 2009. Terdapat peningkatan animo masyarakat yang cukup signifikan untuk pendaftaran tahun ini. Terdapat 154 calon siswa baru yang mendaftar, padahal kuota yang ada hanya 120. Hal ini menandakan bahwa SDIT Ar-Risalah sudah mulai dipercaya oleh masyarakat.

Adapun rincian pendaftar untuk SDIT Ar-Risalah Laweyan sejumlah 79 sedangkan utuk SDIT Ar-Risalah Pabelan sebanyak 75. Tes yang dijalani calon siswa meliputi, tes baca tulis baik latin maupun hijaiyah, Psikotest dan wawancara calon wali murid. Dari tes ini akan diketahui kesiapan calon siswa untuk belajar di sekolah dengan sistem Fullday School.

Pengumuman hasil seleksi calon siswa baru dilaksanakan tanggal 3 Maret 2009 di Kampus Laweyan. Dari 154 calon siswa yang mendaftar yang dinyatakan diterima di gelombang I sejumlah 143 anak. Kemudian bagi calon siswa yang dinyatakan diterima di SDIT Ar-Risalah diwajibkan daftar ulang mulai tanggal 3 sampai dengan 6 Maret 2009 dengan memenuhi biaya administrasi yang telah ditentukan.
Untuk Gelombang II hanya diperuntukkan bagi SDIT Pabelan saja, dikarenakan kapasitas gedung di SDIT Laweyan sudah penuh sesak. Bagi Calon siswa yang gagal pada gelombang I diperbolehkan untuk mengikuti seleksi gelombang II. Gelombang II dibuka pada tanggal 16 Maret s/d 20 Mater 2009.

Semoga SDIT Ar-Risalah senantiasa dalam Hidayah Allah ta'ala dan memberikan kontribusi yang posistif kepada seluruh Umat Islam di dunia ini.

Wassalamu'alaikum Warohmatullahi wabarokatuhu.

Jumat, 12 Desember 2008

Penyembelihan Hewan Udhiyah di SDTI Ar-Risalah




Dalam Rangka menyambut Iedul Adha, SDIT Ar-Risalah melaksanakan penyembelihan hewan berupa 9 ekor kambing di kampus II Dregan Pabelan Kartasura. Hewan sembelihan ini diperoleh dari wali santri, ustadz dan ustadzah, serta anak anak SDIT Ar-Risalah yang menitipkan penyembelian di sekolah ini.


Penyembelihan dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 11 Dhulhijjah 1429 H atau 9 Desember 2008 melibatkan seluruh guru dan karyawan serta santri kelas 6. Tujuan dari penyertaan santri adalah untuk memberikan pelajaran secara langsung kepada santri tentang tata cara penyembelihan hewan serta distribusinya yang sesuai dengan syar'i.


Daging hasil sembelihan dibagikan kepada Masyarakat disekitas kampus SDIT Ar-Risalah baik yang ada di Dregan Pabelan Kartasura maupun yang ada di Reksogandan Bumi Lawiyan Surakarta. Semoga amal ibadah baik soum, sholat maupun sembelihan pada Iedul Adha tahun ini diterima oleh Allah Ta'ala.

Selasa, 18 November 2008

Selasa, 11 November 2008

SDIT Ar-Risalah Surakarta

Assalamu'alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh.
Ini adalah Blog milik SDIT Ar-Risalah Surakarta, yang digunakan untuk sosialisasi kegiatan yang dilaksanakan baik di kampus maupun diluar kampus selama kegiatan Belajar Mengajar. Semoga dengan Blog ini masyarakat semakin memahami tentang visi dan misi yang diemban oleh SDIT Ar-Risalah.
Wassalamu'alaikum Warohmatullahi wabarokatuh.

Pengikut